Keamanan Teknologi Informasi

Share ke:

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas  mengenai keamanan teknologi informasi, mulai dari pengertian, pentingnya, ancaman dan aspek pada keamanan teknologi informasi.

Pengertian Keamanan Teknologi Informasi

Keamanan Teknologi Informasi adalah usaha yang dilakukan agar teknologi informasi yang digunakan baik perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) dan perangkat pikir (brainware) tetap berjalan sesuai dengan fungsinya.

Semua perangkat tersebut harus dilindungi agar terhindar dari serangan orang yang tidak bertanggungjawab seperti hacker misalnya, untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah hacker dalam melakukan peretasan bisa baca artikel ini. Keamanan teknologi informasi disebut juga dengan dengan istilah cyber security atau  information technology security (IT Security).

Beberapa tahun ini aspek IT Security menjadi pokok permasalahan dalam penggunaan teknologi informasi, seolah penggunakan teknologi mempunyai dua sisi mata pedang yang bisa menguntungkan sedangkan sisi lainnya bisa menjadi kerugian pagi pengguna teknologi itu sendiri.

Oleh karena itu, manajemen ini menjadi kebutuhan dalam organisasi. Di dalam manajemen dibangun kebijakan mengenai keamanan teknologi informasi dalam memaksimalkan penggunaan teknologi itu sendiri.

Prinsip Keamanan Teknologi Informasi

prinsip keamanan teknologi informasi
Prinsip Keamanan Teknologi Informasi

Prinsip Keamanan pada Teknologi Informasi dikenal dengan CIA yaitu :

1. Confidentiality

Confidentiality adalah kerahasiaan. Menurut ISO 17799  Confidentiality artinya suatu data atau informasi hanya dimiliki dan bisa diakses oleh pihak yang memiliki kewenangan atau yang memiliki otoritas. Oleh karena itu, perlu dibuat kebijakan IT Security berupa  klasifikasi data/informasi menurut otoritas yang bisa mengetahuinya. Klasifikasi dengan top secret yang hanya diakses oleh direktur utama, midle secret oleh manager, informasi internal yang hanya konsumsi pihak institusi saja dan informasi umum

2. Integrity

Integrity atau disebut juga dengan integritas yaitu data tidak berubah dari aslinya oleh pihak yang tidak memiliki otoritas, sehingga kualitas, akurasi, dan validitas data tersebut masih terjaga. Atau dengan kata lain, integrity  memastikan bahwa data yang ada benar-benar asli tidak ada yang mengubah. Data yang ada tidak dirubah baik sengaja oleh peretas atau karena tidak sengaja seperti force majuer.

Integrity dapat dilakukan dengan cara seperti:

a. Membatasi akses kontrol

Akses ke sistem dibatasi hanya pihak yang memiliki kepentingan saja. Akses kontrol dimasukkan kedalam kebijakan kemanan teknologi informasi atau security policy.

b. Membuat otentifikasi

Yaitu memastikan bahwa yang mengakses adalah benar-benar pihak yang telah diberikan akses kontrol.

c. Membuat enkripsi

Yaitu mengacak data yang ada sehingga tidak bisa terbaca langsung oleh siapapun. Hanya pihak yang mempunya kunci khusus yang disepakati bersama yang bisa membacanya. untuk mengetahui bagaimana melakukan enkripsi bisa membaca artikel penulis di tautan ini.

3. Availability

Availability adalah memastikan bahwa sumber daya yang ada bisa diakses kapanpun oleh pihak yang membutuhkannya. Prinsip ini selalu diback up dengan recovery plan atau rencana pemulihan sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sumber daya selalu tersedia. Karena faktor yang akan membuat rusaknya availability bisa dari fakor yang disengaja atau tidak disengaja.

Availability dapat dilakukan dengan cara membuat kebijakan disaster recovery plan yang baik. Mengidentifikasi kepentingan setiap sumber daya baik perangkat lunak, perangkat keras, dan perangkat pikir sangat perlu dilakukan. Berfikir jika suatu perangkat tidak ada maka langkah apa yang akan dilakukan.

Misal jika mati listrik maka menyiapkan tenaga listrik lainnya seperti genset. Jika operator tidak ada maka penggantinya adalah staf lainnya.

Manajemen Keamanan Teknologi Informasi

IT Security perlu dikelola agar teknologi yang digunakan bisa mengantarkan kepada tujuan penggunaan teknologi. Karena jika tidak maka penggunaan teknologi bisa sebaliknya menjauhkan dari tujuan. Mengelola keamanan teknologi bisa dimulai dari :

  1. Mengidentifikasi risiko dari penggunaan teknologi informasi
  2. Menemukan ancaman penggunaan teknologi informasi
  3. Membuat kebijakan keamanan atau security policy
  4. Mengontrol kebijakan yang telah dibuat.

Itulah penjelasan lengkap tentang keamanan teknologi informasi mulai dari pengertian, pentingnya, ancaman dan aspek-aspeknya. semoga bermanfaat ya…

Share ke:

4 comments on “Keamanan Teknologi Informasi

  1. Elizabeth

    Pretty nice post. I simply stumbled upon your blog and wanted to
    say that I’ve truly enjoyed browsing your blog posts. After all I will be subscribing on your rss feed and I’m hoping you write once more very soon!

  2. ปั้มไลค์

    Like!! I blog quite often and I genuinely thank you for your information. The article has truly peaked my interest.

Comments are closed.