Perkembangan teknologi pencarian mulai dari SEO kemudian saat ini muncul GEO lalu apa perbedaan antara teknik SEO dan GEO?. Dua istilah yang sering muncul dalam konteks ini adalah SEO (Search Engine Optimization) dan GEO (Generative Engine Optimization). Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan visibilitas konten, pendekatan dan strategi yang digunakan sangat berbeda.

Apa itu SEO Tradisional
SEO tradisional, atau Search Engine Optimization tradisional, adalah praktik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web di halaman hasil pencarian mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo. Tujuan utama dari SEO tradisional adalah untuk menarik lebih banyak pengunjung ke situs web melalui pencarian organik, yaitu hasil pencarian yang tidak dibayar.
Apa itu GEO Mesin Pencari AI
Generative Engine Optimization (GEO) adalah pendekatan baru dalam optimasi konten yang dirancang khusus untuk mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI). Berbeda dengan SEO (Search Engine Optimization) tradisional yang lebih fokus pada penggunaan kata kunci dan pengoptimalan teknis, GEO memanfaatkan algoritma AI untuk menghasilkan, menyesuaikan, dan mengoptimalkan konten secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas konten di platform yang menggunakan teknologi AI generatif, seperti ChatGPT, Google Bard, dan Bing Chat.
Perbedaan Antara SEO dan GEO
Berikut adalah tujuh perbedaan utama antara SEO dan GEO, yaitu:
1. Perbedaan SEO dan GEO dalam Fokus Utama
SEO berfokus pada pengoptimalan konten agar muncul di halaman hasil pencarian (SERPs) mesin pencari tradisional seperti Google dan Bing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peringkat situs web berdasarkan kata kunci tertentu. Di sisi lain, GEO berfokus pada bagaimana konten dapat dipahami dan digunakan oleh mesin pencari berbasis AI yang menghasilkan respons dari berbagai sumber. Dengan demikian, GEO lebih menekankan pada penyajian informasi yang relevan dan kontekstual daripada sekadar peringkat.
2. Perbedaan SEO dan GEO dalam Pendekatan Konten
Dalam SEO, konten biasanya disusun dengan fokus pada kata kunci tertentu dan teknik optimasi on-page seperti penggunaan meta tag, heading, dan internal linking. Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa halaman web muncul di hasil pencarian ketika pengguna mencari informasi terkait dengan kata kunci tersebut. Sebaliknya, GEO mengutamakan pembuatan konten yang dapat dengan mudah diproses oleh algoritma AI. Ini mencakup struktur yang jelas, penggunaan data statistik, kutipan dari sumber terpercaya, dan penyajian informasi yang komprehensif.
3. Respons terhadap Pertanyaan Pengguna
SEO mengutamakan penyajian daftar tautan yang relevan ketika pengguna melakukan pencarian. Pengguna akan melihat berbagai opsi tautan yang dapat diklik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Dalam hal ini, strategi SEO berfokus pada memastikan bahwa konten Anda berada di antara hasil teratas untuk meningkatkan kemungkinan klik. Di sisi lain, GEO berfokus pada memberikan jawaban langsung kepada pengguna melalui sintesis informasi dari berbagai sumber. Mesin pencari berbasis AI menyajikan respons tunggal yang komprehensif, sehingga konten harus dirancang agar mudah dimasukkan ke dalam jawaban tersebut.
4. Adaptasi terhadap Algoritma
SEO melibatkan penyesuaian terhadap perubahan algoritma mesin pencari tradisional. Google secara teratur memperbarui algoritmanya, memerlukan para ahli SEO untuk tetap mengikuti perubahan faktor peringkat seperti kecepatan halaman dan responsivitas seluler. Sementara itu, GEO memerlukan pemahaman tentang cara kerja algoritma AI dalam memahami dan menghasilkan informasi. Strategi GEO harus beradaptasi dengan cara AI menginterpretasikan kueri pengguna dan menyusun respons.
5. Penggunaan Data
Dalam SEO, penggunaan data biasanya berkaitan dengan analisis kata kunci dan pengukuran metrik lalu lintas untuk mengevaluasi efektivitas strategi optimasi. Alat seperti Google Analytics membantu dalam melacak performa situs web berdasarkan kata kunci tertentu. Sebaliknya, GEO lebih menekankan pada penggunaan data kontekstual untuk memahami bagaimana konten dapat disajikan kepada pengguna dalam bentuk jawaban yang relevan. Ini mencakup analisis tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan informasi yang dihasilkan oleh AI.
6. Keterlibatan Pengguna
SEO sering kali mengukur keberhasilan berdasarkan metrik seperti klik-tayang (CTR), peringkat kata kunci, dan volume lalu lintas organik ke situs web. Keterlibatan pengguna diukur melalui interaksi dengan tautan dan waktu yang dihabiskan di halaman tertentu. Di sisi lain, GEO lebih fokus pada kualitas interaksi pengguna dengan informasi yang disajikan oleh AI. Keberhasilan diukur berdasarkan seberapa baik konten memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam bentuk jawaban langsung.
7. Perbedaan SEO dan GEO dalam Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang SEO adalah membangun otoritas domain dan meningkatkan peringkat pencarian secara berkelanjutan melalui teknik optimasi tradisional. Ini melibatkan investasi waktu dan sumber daya untuk mempertahankan posisi tinggi dalam hasil pencarian tradisional. Sementara itu, GEO bertujuan untuk menciptakan konten yang tidak hanya relevan tetapi juga dapat digunakan secara efektif oleh mesin pencari berbasis AI dalam memberikan jawaban kepada pengguna. Dengan demikian, fokus GEO adalah pada kualitas konten dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan teknologi baru.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun SEO dan GEO memiliki tujuan umum untuk meningkatkan visibilitas konten, mereka melakukannya dengan cara yang sangat berbeda. SEO berfokus pada peringkat dalam hasil pencarian tradisional, sementara GEO menekankan optimasi untuk mesin pencari berbasis AI yang menghasilkan jawaban kontekstual. Demikianlah perbedaan antara SEO dan GEO mudah-mudahan bermanfaat ya.