10 Ancaman Keamanan Iot Terbaru

Share ke:

Halo sobat aliyhafiz.com kali ini kita akan bahas mengenai ancaman keamanan IoT terbaru. IoT atau Internet of Things merupakan konsep yang sedang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dalam era digital ini, perangkat-perangkat yang terhubung ke internet semakin meluas, mulai dari perangkat elektronik di rumah hingga kendaraan dan infrastruktur perkotaan.

serangan keamanan IoT
Ancaman Keamanan IoT

Internet of Things (IoT) memiliki potensi yang luar biasa dalam mengubah kehidupan kita, namun juga membawa risiko keamanan yang perlu diperhatikan.

Berikut ini adalah 10 ancaman keamanan umum yang terkait dengan IoT:

1. Kelemahan Perangkat (Ancaman keamanan IoT ke 1)

Perangkat IoT sering kali memiliki kelemahan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Ini termasuk kelemahan dalam desain perangkat keras, perangkat lunak, atau konfigurasi default yang rentan terhadap serangan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai setiap faktor penyebabnya:

a. Desain Perangkat Keras yang Rentan

Beberapa perangkat IoT dibuat dengan desain perangkat keras yang tidak memperhatikan aspek keamanan yang memadai. Ini bisa berarti penggunaan komponen yang rentan terhadap serangan, kurangnya pengamanan fisik pada perangkat, atau kelemahan dalam struktur dan proteksi perangkat keras yang memungkinkan serangan fisik atau pemalsuan perangkat.

b. Perangkat Lunak yang Rentan

Perangkat IoT menggunakan perangkat lunak yang menjalankan fungsi-fungsinya. Namun, seringkali perangkat lunak tersebut memiliki kelemahan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Inilah penyebab atau ancaman keamanan IoT dimana perangkat lunak yang ada sangat rentan diserang.

c. Konfigurasi Default Menjadi Ancaman Keamanan IoT

Banyak perangkat IoT dikirim dengan konfigurasi default yang tidak aman. Ini bisa berarti pengaturan kata sandi default yang lemah atau mudah ditebak, akses jaringan yang tidak terlindungi, atau protokol komunikasi yang rentan terhadap serangan.

2. Serangan DDoS (Ancaman keamanan IoT ke 2)

Penyerang dapat memanfaatkan jaringan IoT yang lemah untuk meluncurkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS), di mana perangkat-perangkat tersebut digunakan untuk membanjiri suatu jaringan dengan lalu lintas data, membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.

Untuk melindungi perangkat IoT dari serangan DDoS, langkah-langkah berikut dapat diambil:

a. Memperbarui perangkat lunak

Pastikan perangkat IoT selalu diperbarui dengan versi perangkat lunak terbaru yang mengatasi kelemahan keamanan yang diketahui. Update perangkat menjadi solusi dari ancaman keamanan IoT.

b. Mengamankan jaringan

Gunakan pengaturan jaringan yang aman, seperti enkripsi Wi-Fi, penggunaan kata sandi yang kuat, dan segmentasi jaringan untuk memisahkan perangkat IoT dari jaringan inti.

c. Mengubah kata sandi default

Ganti kata sandi default pada perangkat IoT dengan kata sandi yang kuat dan unik untuk mengurangi risiko serangan.

d. Pemantauan aktivitas anomali

Gunakan solusi pemantauan jaringan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau lalu lintas yang tidak normal yang dapat mengindikasikan adanya serangan DDoS.

3. Penyadapan Data (Ancaman keamanan IoT ke 3)

Komunikasi yang tidak diamankan antara perangkat IoT dan server dapat rentan terhadap penyadapan data. Ini dapat mengakibatkan pencurian informasi sensitif, seperti kata sandi, data pribadi, atau informasi bisnis.

Untuk melindungi perangkat IoT dari penyadapan data, berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Enkripsi komunikasi

Pastikan bahwa komunikasi antara perangkat IoT dan server dilakukan melalui protokol yang menggunakan enkripsi yang kuat, seperti HTTPS atau protokol VPN (Virtual Private Network). Enkripsi juga menjadi solusi dalam serangan keamanan IoT.

b. Keamanan jaringan

Pastikan jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat IoT dengan server memiliki pengaturan keamanan yang memadai. Ini termasuk menggunakan firewall, mengaktifkan filter lalu lintas, atau mengisolasi jaringan IoT dari jaringan lain yang tidak terkait.

c. Menggunakan sertifikat digital

Menerapkan sertifikat digital pada perangkat IoT dan server dapat membantu memastikan keaslian dan integritas data yang dikirimkan. Sertifikat digital dapat digunakan untuk mengotentikasi perangkat dan mengenkripsi komunikasi antara mereka.

4. Serangan Fisik Adalah Ancaman Keamanan IoT

Perangkat IoT yang tidak terlindungi secara fisik dapat menjadi sasaran serangan langsung oleh penyerang. Misalnya, perangkat dapat dicuri, dimanipulasi, atau rusak untuk menyebabkan kerugian atau mendapatkan akses yang tidak sah.

Untuk melindungi perangkat IoT dari serangan fisik, berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Fisik Perangkat

Tempatkan perangkat IoT di lokasi yang aman dan terlindungi, terutama jika perangkat tersebut mudah diakses oleh orang yang tidak berwenang. Misalnya, kunci perangkat di tempat yang aman atau gunakan kabel pengaman jika perlu.

b. Keamanan Fisik

Pertimbangkan penggunaan sensor keamanan, seperti sensor gerak atau kamera pengawas, untuk mendeteksi kehadiran orang yang tidak sah atau aktivitas mencurigakan di sekitar perangkat IoT. Keamanan fisik sangat penting karena bisa menghindarkan dari bahaya serangan dan ancaman keamanan IoT.

c. Pengamanan Perangkat

Terapkan pengamanan fisik pada perangkat IoT itu sendiri, seperti penggunaan pengunci perangkat atau segel keamanan yang menunjukkan tanda-tanda manipulasi jika dilakukan.

5. Serangan Man-in-the-Middle (MITM)

Serangan MitM terjadi ketika penyerang memposisikan diri di antara perangkat IoT dan server tujuan. Ini memungkinkan penyerang untuk memantau, memanipulasi, atau mencuri data yang dikirimkan antara keduanya.

Untuk melindungi perangkat IoT dari serangan MitM, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Penggunaan enkripsi

Pastikan bahwa komunikasi antara perangkat IoT dan server dilakukan melalui protokol yang menggunakan enkripsi yang kuat. Enkripsi ini memastikan bahwa data yang dikirimkan tidak dapat dipahami oleh penyerang jika disadap.

b. Verifikasi identitas

Periksa dan pastikan identitas server yang dikunjungi oleh perangkat IoT. Menggunakan sertifikat digital dan mekanisme otentikasi yang kuat dapat membantu mencegah serangan MitM.

c. Memperbarui perangkat lunak

Pastikan perangkat IoT dan server selalu diperbarui dengan versi perangkat lunak terbaru yang mengatasi kelemahan keamanan yang diketahui. Pembaruan perangkat lunak secara teratur sangat penting untuk mengurangi risiko serangan MitM.

d. Jaringan yang aman

Pastikan jaringan yang digunakan oleh perangkat IoT memiliki pengaturan keamanan yang memadai. Gunakan jaringan yang aman, seperti VPN (Virtual Private Network), untuk melindungi komunikasi dari serangan MitM.

6. Keamanan Jaringan yang Buruk

Jaringan yang tidak aman atau pengaturan jaringan yang tidak tepat pada perangkat IoT dapat memperluas permukaan serangan dan memberikan akses yang tidak sah ke perangkat dan sistem lainnya dalam jaringan.

Berikut adalah beberapa kelemahan keamanan jaringan yang dapat memberikan celah bagi serangan pada perangkat IoT:

a. Penggunaan protokol yang tidak aman

Jika perangkat IoT menggunakan protokol komunikasi yang tidak aman atau rentan terhadap serangan, penyerang dapat memanfaatkannya untuk mencuri informasi atau mengganggu operasi perangkat tersebut. Penting untuk menggunakan protokol yang aman, seperti SSL/TLS untuk enkripsi komunikasi.

b. Konfigurasi default yang lemah

Beberapa perangkat IoT hadir dengan pengaturan default yang tidak aman. Ini termasuk penggunaan kata sandi default yang mudah ditebak atau pengaturan jaringan yang tidak memadai.

c. Tidak adanya pemisahan jaringan menjadi ancaman keamanan IoT

Jika perangkat IoT tidak dipisahkan dengan baik dari jaringan utama atau perangkat lain dalam jaringan, maka serangan yang ditargetkan pada perangkat IoT dapat menyebar ke sistem lain dalam jaringan.

7. Ransomware

Perangkat IoT yang terinfeksi ransomware dapat terkunci atau tidak dapat diakses oleh pemiliknya kecuali tebusan dibayar kepada penyerang. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan mengganggu operasional.

Ketika perangkat IoT terinfeksi ransomware, pemiliknya akan menghadapi beberapa konsekuensi yang serius. Beberapa dampak dari serangan ransomware pada perangkat IoT meliputi:

a. Pembatasan akses

Perangkat IoT yang terinfeksi ransomware menjadi terkunci dan tidak dapat diakses oleh pemiliknya. Hal ini dapat mengganggu operasional dan fungsi yang diinginkan dari perangkat tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarkan dari berbagai ancaman dan serangan IoT.

b. Pencurian data menjadi ancaman keamanan IoT

Beberapa jenis ransomware dapat mencuri data yang ada pada perangkat IoT sebelum mengenkripsi atau mengunci akses ke data tersebut. Data yang dicuri dapat digunakan untuk tujuan penyalahgunaan atau pemerasan lebih lanjut.

c. Gangguan bisnis

Jika perangkat IoT yang terinfeksi ransomware digunakan dalam lingkungan bisnis, serangan tersebut dapat menyebabkan gangguan serius dalam operasional bisnis. Perangkat yang tidak dapat diakses atau terkunci dapat mengganggu produktivitas dan menyebabkan kerugian finansial.

8. Penyerangan Privasi

Perangkat IoT yang tidak terlindungi dapat mengumpulkan dan mengirimkan data pribadi pengguna tanpa persetujuan mereka. Informasi ini dapat dieksploitasi untuk tujuan jahat, seperti pencurian identitas atau penargetan iklan yang tidak diinginkan.

Penyerangan privasi pada perangkat IoT dapat memiliki beberapa konsekuensi yang merugikan, antara lain:

a. Pencurian identitas menjadi ancaman keamanan IoT

Data pribadi yang dikumpulkan oleh perangkat IoT yang tidak terlindungi dapat digunakan oleh penyerang untuk pencurian identitas. Informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, atau informasi keuangan dapat dieksploitasi untuk tujuan jahat.

b. Penargetan iklan yang tidak diinginkan

Jika data pengguna dikumpulkan tanpa persetujuan mereka, penyerang dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyusun profil pengguna dan menyajikan iklan yang tidak relevan atau mengganggu.

c. Pelanggaran privasi

Pengumpulan dan pengiriman data pribadi tanpa persetujuan dapat melanggar privasi pengguna dan melanggar undang-undang privasi yang berlaku.

9. Serangan Phishing

Penyerang dapat menggunakan teknik phishing untuk mencoba memperoleh akses ke perangkat IoT atau informasi pengguna. Hal ini dapat terjadi melalui email palsu, pesan teks, atau aplikasi palsu yang menipu pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif.

Berikut adalah beberapa bentuk serangan phishing yang dapat terjadi pada perangkat IoT:

a. Email phishing

Penyerang mengirimkan email yang tampak sah dan meyakinkan kepada pengguna, berpura-pura berasal dari perusahaan atau lembaga terpercaya. Email tersebut berisi tautan atau lampiran yang mengarahkan pengguna ke situs palsu atau menginstal perangkat lunak berbahaya pada perangkat IoT.

b. Pesan teks phishing

Penyerang mengirimkan pesan teks yang mengaku berasal dari organisasi terpercaya, sering kali berisi tautan atau instruksi untuk mengungkapkan informasi pribadi.

c. Aplikasi palsu menjadi ancaman keamanan IoT

Penyerang dapat membuat aplikasi palsu yang terlihat seperti aplikasi yang sah, misalnya, aplikasi pengaturan perangkat IoT atau aplikasi manajemen keamanan. Aplikasi ini bisa menjadi ancaman serius bagi pengguna IoT karena sangat rentan untuk pengguna baru.

10. Kurangnya Pembaruan Keamanan

Produsen perangkat IoT tidak selalu memberikan pembaruan keamanan secara teratur, yang dapat meninggalkan perangkat rentan terhadap serangan yang baru ditemukan. Pengguna seringkali tidak menyadari pentingnya memperbarui perangkat IoT mereka.

Untuk melindungi perangkat IoT dari kerentanan yang tidak ditangani, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Perbarui perangkat lunak secara teratur

Pastikan untuk memperbarui perangkat IoT dengan pembaruan keamanan yang diberikan oleh produsen. Aktifkan opsi pembaruan otomatis jika tersedia agar perangkat secara otomatis menerima pembaruan keamanan terbaru.

b. Pantau pemberitahuan pembaruan

Perhatikan pemberitahuan pembaruan yang diberikan oleh produsen perangkat IoT. Jika ada pembaruan keamanan yang dirilis, segera lakukan pembaruan untuk mengatasi kerentanan yang telah diketahui.

c. Pilih perangkat IoT dari produsen yang peduli dengan keamanan

Lakukan riset sebelum membeli perangkat IoT dan pilihlah produsen yang memiliki catatan yang baik dalam memberikan pembaruan keamanan secara teratur dan memperhatikan kerentanan yang ditemukan.

d. Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya pembaruan keamanan

Edukasi diri sendiri dan pengguna lain tentang pentingnya pembaruan keamanan pada perangkat IoT dan dampak yang dapat ditimbulkan jika pembaruan diabaikan.

Inilah ancaman keamanan IoT yang perlu diperhatikan. Serangan dan ancaman keamanan yang terus bertambah setiap saat menjadi momok bagi vendor IoT.

Oleh karena itu, kita perlu lebih aware dengan ancaman keamanan IoT dan perlu pelatihan untuk penaggulangan serangan perangkat IoT.

Penting untuk diingat bahwa keamanan IoT merupakan tanggung jawab bersama antara produsen, pengguna, dan pihak terkait. Mengambil tindakan keamanan yang tepat, seperti mengamankan jaringan, memperbarui perangkat secara teratur, menggunakan kata sandi yang kuat, dan memantau aktivitas perangkat, dapat membantu melindungi dari ancaman keamanan IoT.

Share ke: