Filosofi Kesamaan Antara Air, Udara, dan Uang

Share ke:

Air udara Uang merupakan kata sekaligus zat/benda yang tak asing bagi kita semua. Air biasa kita gunakan untuk minum, mandi, mencuci dan lain-lain. Sedangkan udara zat yang sangat kita butuhkan untuk hidup, tak ada udara maka kita semua akan mati. Uang adalah alat tukar yang dibutuhkan oleh semua orang untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak dimilikinya baik berupa jasa maupun barang.

Aliran Air

Ternyata air udara dan uang memiliki sebuah kesamaan. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, udara mengalir dari yang bertekanan tinggi ke bertekanan rendah, dan uang mengalir dari ke bawah. Penasaran? Lanjutkan

Kita semua telah mengetahui bahwa air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah dan hal ini menjadi pengetahuan kita semua. Air dari gunung akan mengalir melalui sungai menuju muara dan bersatu di laut, kemudian melalui proses yang panjang air di laut akan menguap dan berkondensasi dan terjadilah hujan.

Begitulah siklus air, jika air hanya diam di satu tempat dan mengendap ia akan menjadi air yang kotor dan berbau, tidak akan ada kehidupan melalui air tersebut. Lalu udara mengalir dari  yang bertekanan tinggi ke bertekanan rendah. Oke kita bahas…

Aliran Udara

Udara terdiri dari partikel-partikel udara atau gelembung udara. Semakin keatas partikel/gelembung ini akan semakin berkurang. Dan otomatis gesekan yang terjadi semakin berkurang. Sama seperti zat lainnya misalkan kayu, dan besi. Udara pun jika mendapat panas ia akan memuai. Karena udara bersifat sangat bebas maka ketika terkena panas matahari ia akan mengalir atau mencari tempat lain untuk dirinya.

Karena udara yang terkena panas tersebut memuai dan pergi ke tempat lain, otomatis partikel udara yang terkena panas tadi akan berkurang/sedikit. Dan tempat yang dingin memiliki partikel udara yang lebih banyak akan mengalir ke tempat yang panas yang terkena matahari tadi. di sinilah proses terjadinya angin. Yaitu partikel udara yang mengalir dari yang bertekanan tinggi(memiliki partikel udara lebih banyak) ke bertekanan rendah.

Hal ini terjadi untuk menyeimbangkan udara yang ada di dunia ini. Ketika suatu tempat kekurangan partikel udara, maka partikel yang berada di tempat yang banyak partikelnya akan mengalir ke tempat yang sedikit partikel udaranya. Lagi-lagi prinsip keseimbangan alam…

Hal ini yang membuat mengapa kita lebih bisa mendengar dengan baik saat malam hari ketimbang di siang hari. Jawabannya adalah karena partikel udara di malam hari lebih banyak, jadi daya rambat suara lebih cepat. Lalu uang mengalir pula ke tempat rendah, bagaimana bisa?

Menjadi Pelayan

Dalam strata sosial, pelayan adalah orang yang berada di bawah majikan. Majikan adalah tuan atau orang membayar/memberikan kompensasi atau pelayanan yang telah diberikan pelayannya. Dalam kasus ini pelayan lah yang menerima uang dari majikan, yaitu yang posisinya lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa uang mengalir dari posisi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Tidak memandang sebelah mata pelayan, tetapi mengambil sebuah pelajaran bahwa uang akan mengalir ke posisi lebih rendah.

Seseorang yang melayani tentu akan mendapat aliran uang, karena posisinya lebih rendah. Artinya jika ingin mendapat aliran uang maka sudah tentu harus banyak-banyak melayani orang lain. Dan ketika sudah banyak uang yang mengalir ke diri kita, ingat hak orang lain dari uang yang kita miliki.

Dengan menyedekahkan atau mendermakan, berbagi kepada sesama tentu akan menghidupkan ekonomi dan tidak ada kesenjangan yang mencolok antara yang berlebih dengan kekurangan. Yahh prinsip keseimbangan, keseimbangan harus kita jaga, jangan berbuat kerusakan di muka bumi…prinsip Al-Mizan dalam Ar Rahman.

Share ke:

1 comment on “Filosofi Kesamaan Antara Air, Udara, dan Uang

Comments are closed.