Implementasi Cyber Security Di Sektor Perbankan

Share ke:

Halo sobat aliy hafiz kali ini kita akan bahas mengenai Implementasi cyber security di Sektor Perbankan. Sektor perbankan merupakan sektor yang sangat penting karena berkaitan dengan keuangan. Karena sekarng dunia perbankan sudah masuk ke dalam dunia digital maka sudah tentu ada risiko tersendiri untuk keamanannya.

Cyber Security Perbankan
Cyber Security Perbankan

Hal yang sangat penting itu adalah keamanan bank atau keamanan digital bank. Bagaimana sistem keamanan perbankan? Keamanan bank merujuk pada tindakan yang diambil oleh bank untuk menjaga keamanan akun dan informasi keuangan nasabahnya.

Hal ini bisa termasuk pengamanan fisik, seperti keamanan gedung dan sistem pengenalan sidik jari, serta pengamanan digital, seperti enkripsi data dan autentikasi multi-faktor.

Bank juga mungkin menggunakan teknologi keamanan seperti sistem deteksi kejahatan dan pencegahan penipuan untuk mencegah kejahatan keuangan.

Keamanan perbankan sangat penting karena nasabah menyimpan informasi dan uang yang sangat berharga di bank, dan bank harus melakukan segala kemungkinan untuk melindungi informasi dan uang tersebut dari akses yang tidak sah.

Pengertian Cyber Security

Cyber security atau keamanan siber adalah suatu upaya untuk melindungi sistem informasi, jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak dari serangan, pencurian, dan kerusakan yang disengaja atau tidak disengaja.

Pengertian Cyber Security
Pengertian Cyber Security

Selain itu, cyber security juga meliputi upaya untuk melindungi privasi dan integritas data yang disimpan atau dikirim melalui internet atau jaringan lainnya. Cyber security menjadi semakin penting dengan semakin banyaknya informasi yang disimpan secara digital dan semakin banyaknya serangan siber yang dilakukan oleh penjahat siber.

Kemudian, cyber security atau keamanan siber merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan untuk melindungi sistem informasi, jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak dari serangan, pencurian, dan kerusakan yang disengaja atau tidak disengaja.

Cyber security juga meliputi upaya untuk melindungi privasi dan integritas data yang disimpan atau dikirim melalui internet atau jaringan lainnya.

Cyber Security Perbankan

Keamanan digital bank atau cyber security perbankan merupakan sekumpulan langkah-langkah yang diambil oleh bank untuk melindungi akun dan transaksi keuangan pelanggannya di dunia maya. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perbankan untuk meningkatkan keamanan digital antara lain:

  • Menggunakan enkripsi data yang kuat: Enkripsi data merupakan cara untuk mengamankan data agar tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Menggunakan autentikasi multi-faktor: Autentikasi multi-faktor membutuhkan lebih dari satu metode verifikasi sebelum akun pelanggan dapat diakses, seperti kombinasi kode PIN dan kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS.
  • Menyediakan layanan keamanan seperti verifikasi biometrik: Verifikasi biometrik menggunakan fitur unik dari individu, seperti sidik jari atau pola mata, untuk memverifikasi identitas pelanggan.
  • Menyediakan aplikasi keamanan mobile: Aplikasi keamanan mobile menyediakan lapisan tambahan keamanan untuk transaksi mobile banking pelanggan.
  • Menyediakan layanan customer support yang berkualitas: Layanan customer support yang berkualitas dapat membantu pelanggan dalam menangani masalah keamanan yang mungkin terjadi pada akun mereka.

Proses Cyber Security Perbankan

Proses cyber security perbankan biasanya terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1.Identifikasi

Menentukan aset-aset yang perlu dilindungi, mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi, dan menentukan tingkat keamanan yang dibutuhkan.

2.Proteksi

Memasang perangkat-perangkat keamanan seperti firewall, antivirus, dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi aset-aset dari serangan.

3.Deteksi

Menggunakan alat-alat seperti sistem deteksi intrusi (IDS) untuk mendeteksi serangan yang sedang terjadi atau yang sudah terjadi.

4.Reaksi

Menanggapi serangan yang terdeteksi dengan mengambil tindakan-tindakan seperti menghentikan serangan, memperbaiki kerusakan yang terjadi, dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar serangan tidak terulang kembali.

Tujuan Cyber Security

Tujuan utama dari cyber security perbankan adalah untuk menjaga integritas, konfidencialitas, dan disponibilitas sistem informasi dan data. Cyber security di perbankan juga bertujuan untuk melindungi pengguna internet dari ancaman-ancaman siber yang mungkin terjadi, seperti virus, malware, phishing, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

Strategi keamanan dunia maya di sektor perbankan harus berfokus pada perlindungan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dan sistem keuangan yang sensitif. Hal ini dapat dicapai melalui kombinasi langkah-langkah teknis, organisasi, dan hukum.

Strategi Cyber Security Sektor Perbankan

Beberapa elemen kunci dari strategi cyber security atau keamanan siber di sektor perbankan mungkin termasuk yang berikut:

1.Penilaian Dan Manajemen Risiko

Di sektor perbankan, penilaian dan manajemen risiko melibatkan identifikasi, analisis, dan mitigasi potensi risiko yang dapat berdampak pada operasi, kinerja keuangan, dan reputasi bank. Beberapa risiko umum yang dihadapi bank antara lain risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko kepatuhan.

Strategi Cyber Security
Strategi Cyber Security

Untuk mengelola risiko tersebut, bank biasanya menggunakan berbagai alat dan teknik, antara lain:

Penilaian risiko

Ini melibatkan identifikasi potensi risiko dan mengevaluasi kemungkinan dan potensi dampaknya. Bank dapat menggunakan berbagai metode untuk menilai risiko, antara lain analisis skenario, stress testing, dan pemodelan risiko.

Kontrol risiko

Setelah risiko teridentifikasi, bank dapat menerapkan kontrol untuk memitigasi atau menghilangkannya. Ini mungkin termasuk kebijakan dan prosedur internal, perangkat lunak manajemen risiko, dan perubahan pada proses bisnis.

Pelaporan risiko

Bank sering kali memiliki sistem untuk memantau dan melaporkan tingkat risiko, yang memungkinkan mereka membuat keputusan berdasarkan informasi tentang strategi manajemen risiko.

Diversifikasi risiko

Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah dengan mendiversifikasi portofolio bank sehingga tidak terlalu terekspos pada salah satu jenis risiko. Hal ini dapat dicapai melalui investasi di berbagai kelas aset atau dengan menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan.

Secara keseluruhan, penilaian dan manajemen risiko yang efektif sangat penting untuk stabilitas dan kesuksesan bank mana pun.

2.Keamanan Jaringan Dan Sistem

Di sektor perbankan, keamanan jaringan dan sistem sangat penting, karena bank menangani data keuangan sensitif dalam jumlah besar dan sering menjadi sasaran penjahat dunia maya. Untuk melindungi jaringan dan sistem mereka, bank menggunakan berbagai langkah keamanan, termasuk:

Firewall

Ini digunakan untuk memblokir akses tidak sah ke jaringan dan dapat dikonfigurasi untuk mengizinkan atau memblokir jenis lalu lintas tertentu.

Keamanan Jaringan
Keamanan Jaringan

Enkripsi

Mengenkripsi data membuatnya tidak dapat dibaca oleh siapa pun tanpa kunci dekripsi yang sesuai, melindunginya dari intersepsi atau akses tidak sah.

Kontrol akses

Bank dapat menggunakan tindakan seperti kata sandi, autentikasi dua faktor, dan autentikasi biometrik untuk mengontrol akses ke jaringan dan sistem mereka.

Deteksi dan pencegahan intrusi: Sistem ini memantau aktivitas jaringan untuk tanda-tanda upaya serangan dan dapat mengambil tindakan otomatis untuk mencegahnya.

Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan ini dan lainnya, bank dapat melindungi jaringan dan sistem mereka dan membantu memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data sensitif mereka.

3.Perlindungan Data

Perlindungan data adalah perhatian utama di sektor perbankan, karena bank menangani sejumlah besar informasi pribadi dan keuangan yang sensitif. Terapkan kontrol untuk melindungi data sensitif, termasuk enkripsi, kontrol akses, dan pencadangan rutin.

4.Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan

Pastikan bahwa karyawan menyadari pentingnya keamanan siber dan dilatih untuk mengenali dan mencegah potensi ancaman.

5.Rencana Tanggap Insiden

Rencana tanggap insiden adalah serangkaian prosedur dan panduan yang diikuti bank jika terjadi insiden atau pelanggaran keamanan. Tujuan dari rencana tanggap insiden adalah untuk meminimalkan dampak insiden dan memulihkan operasi normal secepat mungkin.

Kembangkan rencana untuk merespons dan pulih dari insiden dunia maya, termasuk prosedur pelaporan insiden, melakukan investigasi, dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan.

6.Kepatuhan Cyber Security Perbankan

Pastikan organisasi mematuhi peraturan dan standar keamanan siber yang relevan, seperti Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran (PCI DSS) untuk organisasi yang menangani transaksi kartu kredit.

Kepatuhan mengacu pada tindakan mematuhi undang-undang, peraturan, dan pedoman yang berlaku untuk industri atau sektor tertentu.

Di sektor perbankan, kepatuhan merupakan hal yang sangat penting, karena bank tunduk pada berbagai undang-undang dan peraturan yang bertujuan untuk memastikan stabilitas dan integritas sistem keuangan.

Beberapa bidang utama kepatuhan di sektor perbankan meliputi:

Anti-money laundering (AML)

Bank wajib menerapkan langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, dan melaporkan aktivitas pencucian uang.

Perlindungan konsumen

Bank tunduk pada berbagai undang-undang dan peraturan yang dirancang untuk melindungi hak dan kepentingan konsumen, seperti Undang-Undang Perlindungan Keuangan Konsumen di Amerika Serikat.

Perlindungan data

Bank diharuskan menerapkan langkah-langkah untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data pelanggan, dan untuk mematuhi undang-undang seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Uni Eropa.

Pelaporan keuangan

Bank diharuskan untuk melaporkan kinerja dan posisi keuangannya secara akurat dan transparan, sesuai dengan standar akuntansi dan persyaratan peraturan.

Keamanan siber

Bank diharapkan menerapkan tindakan keamanan siber yang sesuai untuk melindungi sistem dan data mereka dari ancaman siber.

Secara keseluruhan, kepatuhan sangat penting untuk stabilitas dan integritas sektor perbankan, dan bank diharapkan memiliki program kepatuhan yang kuat untuk memastikan mereka memenuhi kewajiban peraturan mereka.

Manajemen Vendor Pihak Ketiga

Lakukan uji tuntas menyeluruh terhadap vendor pihak ketiga dan terapkan kontrol untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar keamanan siber organisasi.

Kesimpulan Cyber Security Perbankan

Menerapkan langkah-langkah ini dapat membantu melindungi informasi dan sistem keuangan organisasi yang sensitif, serta menjaga kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Strategi keamanan siber yang komprehensif sangat penting untuk melindungi dari ancaman siber di sektor perbankan. Ini termasuk melakukan penilaian risiko secara teratur, mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur yang jelas, memberikan pelatihan kesadaran keamanan kepada karyawan, mengamankan jaringan dan sistem, melindungi data pelanggan, dan menyiapkan rencana untuk menanggapi insiden dunia maya.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, bank dapat memastikan bahwa mereka siap untuk melindungi dari ancaman dunia maya dan menjaga keamanan data sensitif pelanggan mereka. Demikianlah pembahasan mengenai implementasi cyber security di perbankan semoga bermanfaat ya.

Share ke: