Dalam upaya memperkuat pemahaman akan pentingnya perlindungan informasi publik, Ir.Aliy Hafiz, S.Kom.,M.T.I.,CEH.,CSA, seorang pemerhati keamanan digital dan Ketua Relawan TIK Bandar Lampung, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan literasi digital yang diikuti oleh para perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Pesawaran.

Kegiatan yang berlangsung secara intensif ini berfokus pada isu krusial yang kerap luput dari perhatian: keamanan informasi publik. Di tengah masifnya transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan, Aliy Hafiz juga menekankan bahwa pengelolaan informasi publik bukan hanya soal keterbukaan, tetapi juga bagaimana menjamin keamanan dan integritas data dari risiko pencurian, penyalahgunaan, hingga kebocoran.
Dalam paparannya, Beliau menjelaskan konsep dasar keamanan informasi yang meliputi aspek confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan). Ia menyoroti bahwa data dan dokumen yang dikelola OPD perlu diklasifikasikan berdasarkan tingkat sensitivitasnya dan diberikan perlindungan sesuai dengan risiko yang dihadapi. Lebih lanjut, ia juga menjabarkan pentingnya manajemen akses, penggunaan kata sandi yang kuat, penerapan sistem backup, hingga penguatan kesadaran pegawai terhadap ancaman rekayasa sosial (social engineering).
Aliy Hafiz yang juga dosen menyinggung kebijakan hukum seperti UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Menurutnya, sinergi antara keterbukaan informasi dan perlindungan data pribadi merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan internal dan infrastruktur keamanan siber yang kuat di setiap instansi.
Para peserta dari OPD Kabupaten Pesawaran terlihat antusias mengikuti pemaparan dan sesi diskusi. Mereka menyadari bahwa keamanan informasi bukan lagi urusan teknis belaka, melainkan tanggung jawab bersama untuk memastikan layanan publik berjalan transparan namun tetap aman.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan literasi digital yang terus didorong oleh berbagai pihak, dan kehadiran Aliy Hafiz sebagai narasumber dan pemerhati keamanan digital lampung memberikan perspektif yang menyegarkan dan aplikatif. Di akhir sesi, Bapak narasumber menutup dengan pesan penting: “Di era digital, informasi adalah aset. Maka jagalah ia sebagaimana kita menjaga aset fisik institusi kita.”