Pesawaran, Lampung — Puluhan peserta dari guru sekolah yang mengampu mata pelajaran informatika mengikuti Pelatihan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) yang berlangsung selama 5 hari penuh di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.
Kegiatan ini menghadirkan fasilitator berpengalaman di bidang teknologi pendidikan yaitu bapak Ir. Aliy Hafiz, S.Kom., M.T.I. yang juga dikenal sebagai praktisi AI dan fasilitator coding nasional.
Pelatihan yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni sampai 4 Juli 2025 ini menjadi momentum penting bagi pengembangan literasi digital dan talenta teknologi lokal di Kabupaten Pesawaran. Materi pelatihan koding dan ka ini mencakup:
- Berfikir komputasional dan sistem belajar plugged dan unplugged,
- Pengantar pemrograman (coding) menggunakan pendekatan visual,
- Pengenalan konsep dasar kecerdasan artifisial (AI),
- Praktik proyek mini berbasis logika dan data,
- Diskusi etika dan potensi AI dalam pendidikan serta masyarakat.
Fasilitator Koding Pesawaran Aliy Hafiz menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman digital yang inklusif sejak dini. Koding dan kecerdasan buatan bukan hanya milik teknisi atau profesional IT, tapi juga guru, pelajar, dan masyarakat umum yang ingin tumbuh di era digital.
Peserta terlihat sangat antusias mengikuti sesi demi sesi yang dikemas secara interaktif, dengan metode praktik langsung, diskusi kelompok, dan demo project berbasis tantangan lokal. Selain itu, pelatihan ini juga mendukung visi nasional dalam menghadirkan Generasi Emas Digital 2045.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran yang turut hadir dalam pembukaan acara, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini. ”Kami berharap kegiatan ini bisa diperluas ke kecamatan lain sebagai bagian dari program literasi digital di Pesawaran,” ujarnya.
Pelatihan ditutup dengan presentasi proyek peserta dan penyerahan apresiasi bagi peserta terbaik di hari terakhir. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara fasilitator independen, lembaga penyelenggara diklat, dan dukungan stakeholder pendidikan terutama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.